UNDP- NTB memberikan Trainer kepada sejumlah Koperasi yang berada di sekitar Tambang di Sekotong. |
Mataram, NTB | Borneotribun.com - Nusa Tenggara Barat adalah salah satu wilayah provinsi di indonesia yang seperti daerah lain juga memiliki areal pertambangan, baik yang di kelola oleh perusahaan secara modern maupun yang di usaha kelola oleh rakyat secara manual yang sering kita sebut tambang rakyat.
Dalam rangka mengelola proses penambangan tersebut pemerintah berkewajiban agar bagai mana pengelolaan areal tambang tersebut khusus nya tambang rakyat tidak memberikan dampak lingkungan yang buruk baik bagi masyarakat sekitar tambang maupun bagi lingkungan sekitarnya.
Seperti halnya areal tambang rakyat yang berada di wilayah Nusatenggara barat ini tepat nya di Kecamatan Sekotong kabupaten Lombok barat.
Areal tambang ini semula beroperasi seperti areal tambang masyarakat lain yang ada di indonesia yaitu memproduksi dengan menggunakan Mercury, oleh karena penggunaan barang kimia ini sangat berbahaya baik bagi manusia maupun bagi lingkungan, maka pemerintah melalui KLH bekerja sama dengan UNDP sebuah lembaga internasional memberikan solusi kepada masyarakat penambang agar dampak lingkungan tetap terjaga.
Demi terjaganya lingkungan yang di maksud maka UNDP ( United National Development Program) bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup atau biasa di sebut DLH kabupaten Lombok barat mengadakan program Pelatihan yang diberi nama TOT ( Trainer of Trainer) Formalisasi dan Inklusi Gender di sekitar Penambangan Skala Kecil ( PESK ) yang berlangsung selama 4 hari mulai Tanggal 8/2-11/2/2021 di Hotel Santika Mataram.
Acara tersebut di buka Senin 8/2/2021 oleh utusan dari kementerian BPPT yaitu bapak Rudi Nugroho.
Dalam acara pembukaan tersebut hadir pula perwakilan KLHK yaitu ibu Grace Siregar, Perwakilan ESDM pak heri.
dan sejumlah trainer dari YTS Pure Earth, serta para utusan Koperasi se kecamatan Sekotong.
Adapun tujuan di selenggarakan kegiatan ini, menurut bapak Rudi Nugroho mengatakan dalam sambutan pembukaan nya " bahwa kegiatan ini adah salah satu upaya kami untuk memberikan atau mensosialisasikan kepada masyarakat seputar lingkungan tambang tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan agar tetap seimbang sehingga pelaku dalam mengelola usaha tambang ini mempunyai pemahaman terkait usaha tersebut", papar nya.
Lebih lanjut pak Rudi menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dimana melalui kegiatan ini temen2 teman penambang bisa mendapat semacam pendidikan untuk bagaimana mereka melakukan praktek pertambangan ini secara Formal dan legal baik dari sisi lembaganya, aturannya, tehnologinya, kepemimpinannya dan dari sisi Gendernya.
Harapan kedepannya menurut bapak Rudi masyarakat penambang ini sudah tidak lagi menggunakan Mercury sebagai bahan pengolahan hasil tambangnya karna dimana dampak mercury ini sangat berbahaya bagi penambang maupun lingkungan sekitarnya. Untuk itu melalui kegiatan ini pak Rudi berharap untuk siap meninggalkan mercury, kemudian mercury terhapus kan tapi ada solusi, dimana dalam proses penambangan mengunakan metode lain yang tidak berbahaya, tuturnya.
Adapun Peserta yang mengikuti acara trainer ini adalah utusan semua Koperasi yang berada di kecamatan sekotong dengan harapan melalui lembaga lembaga seperti koperasi ini usaha Tambang dapat di Formalisasikan.(Adbravo)